watch sexy videos at nza-vids!
chan
Albuminuria
Cari di Wikipedia!

Albuminuria adalah simtoma terdapatnya sejumlah konsentrasi albumin di dalam urin. Albumin yang mencapai ginjal melalui pembuluh darah pada umumnya akan mengalami filtrasi pada glomerulus dan diserap kembali oleh tubula proksimal menuju sirkulasi darah. Laju albumin yang terlepas dari penyerapan proksimal ke dalam urin, yang melebihi 150 miligram/24 jam telah dianggap secara medis sebagai patologis.[1]

Walaupun dropsy atau anasarca telah dikenali sejak berabad yang lalu, pada tahun 1827 Richard Bright pertama kali mengemuka kan bahwa beberapa kasus edema disebabkan oleh adanya penyakit pada ginjal, yang kemudian dikenal sebagai penyakit Bright.
Diagnosis edema yang menyatakan ginjal sebagai asal-usul edema kemudian didasarkan pada adanya konsentrasi albumin di dalam urin.
Di dalam catatannya, Reports of medical cases with a view of illustrating the symptoms and cure of diseases by a reference to morbid anatomy,
Richard Bright menunjukkan pertama kalinya bahwa pemanasan urin dengan menggunakan sendok teh akan menghasil kan formasi sejenis protein serupa putih telur yang disebut "albumen", yang sekarang disebut albumin.

Beberapa istilah digunakan untuk menyatakan klasifikasi albuminuria antara lain adalah albuminuria-mikro jika laju ekskresi albumin ke dalam urin antara 2 hingga 200 mikrogram/menit[2] atau 30 hingga 300 miligram/24 jam,[3] dan disebut albuminuria-makro setelah laju ekskresi tersebut melebihi nilai 200 mikrogram/menit,[2] kemudian disebut proteinuria saat rasio albumin terhadap kreatinina lebih besar daripada 30 miligram/mmol[4] dengan laju ekskresi melebihi 0,5 gram per 24 jam.[2]
Proteinuria yang disertai dengan hipertensi berakibat pada nefropati diabetik.[5]
Pada hewan anjing, hal ini merupakan komplikasi jangka panjang dari simtoma hiper kortisolisme dan hiper adrenokorti-sisme.[6]

Proteinuria juga dapat dikategori kan dengan asal-mula "glomerular" selain "tubular", yang disebabkan oleh meningkatnya permeabilitas glomerular terhadap molekul makro.
Peningkatan dapat terjadi pada lapisan glomerular yang dibentuk podosit atau sel mesangial, maupun pada lapisan endotelial renal yang disebut membran dasar glomerular.[7] Enzim heparanase diketahui juga menyebabkan degradasi pada membran tersebut.[8]



andrew


Counter :
Free Hit Counters



BestTraffic





Google



Web
Images
Local
Mobile Web(Beta)

creat
Copyright©2007
CHANNEL SHOES
BANDUNG

11115

Создай сайт! Create site!